Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cara Konfigurasi DNS Server Debian 11 Bullseye di Virtual Box

Hai #Sobat_d3. Pada artikel kali ini akan melanjutkan pembahasan tentang salah satu KI/KD dari Mata Pelajaran Administrasi Sistem Jaringan yakni Instalasi dan Konfigurasi DNS Server di Debian GNU/Linux 11 Bullseye. Olehnya itu agar dapat melakukan instalasi dan konfigurasi DNS ini sebaiknya sudah mempelajari materi-materi konfigurasi server sebelumnya yang sudah dibahas disini.

DNS Server Debian 11

Daftar Isi :

1. Prasyarat

2. Tujuan Pembelajaran

  • Mampu memahami pengertian Domain Name System
  • Mampu melakukan instalasi paket DNS Server
  • Mampu melakukan konfigurasi DNS Server
  • Mampu melakukan pengujian terhadap DNS Server

3. Alat dan Bahan

  • Komputer / Laptop
  • Aplikasi Virtual Box – yang sudah terinstal
  • Source SO Linux Debian 11 Bullseye

4. Pengertian DNS

DNS adalah singkatan dari Domain Name System, DNS itu adalah nama sebuah sistem database yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer, layanan atau sumber daya yang terhubung ke jaringan internet atau jaringan komputer pribadi. Fungsi DNS adalah menerjemahkan nama domain menjadi IP address atau sebaliknya dari alamat ip address ke alamat domain.

Panduan Praktis Konfigurasi DNS Server Debian Buster 10
DNS System

Pada umumnya kita lebih mudah mengingat nama domain suatu situs dibandingkan IP address. Itulah kegunaan DNS. Jadi ketika anda mengetikkan nama domain suatu situs di browser maka browser akan mengecek apakah nama domain tersebut ada di cache DNS browser anda (pernah anda buka situsnya sebelumnya), jika tidak browser anda tersebut akan menghubungi name server (server tempat DNS berada) yang digunakan oleh koneksi internet anda untuk kemudian menerjemahkan nama domain situs tersebut menjadi IP address, kalau ketemu maka anda akan dibawa ke lokasi server tempat halaman situs tersebut berada. 

Analoginya DNS itu seperti buku telepon, kita mengetahui nama orang pemilik nomor tapi belum tentu mengetahui berapa nomor teleponnya, maka kita menggunakan buku telepon untuk mencari nomor telepon orang yang kitamaksud tersebut. Bedanya pada DNS tidak ada nama domain (nama orang di buku telepon) yang sama. 

BIND merupakan sebuah perangkat lunak atau software yang paling banyak digunakan untuk management sistem penamaan domain atau DNS. BIND pertama kali dikembangkan oleh beberapa sarjana lulusan University of California, Berkeley (UCB) yakni David Riggle, Douglas Terry, Mark Painter, dan Songnian Zhou pada awal tahun 1980. BIND sendiri diambil dari singkatan dimana universitas itu berada yakni dikota Berkeley, lebih tepatnya Berkeley Internet Name Domain. 

Sebelum lebih jauh lagi mengenai DNS dan BIND alangkah baiknya mengenal terlebih dahulu beberapa Type Values yang nantinya dapat anda gunakan untuk mengisi kolom Type dalam konfigurasi DNS dengan menggunakan BIND, berikut merupakan beberapa Type Values untuk membangun server DNS.

Type Values

Arti

A

Alamat computer

NS

Name Server

CNAME

Nama yang digunakan untuk sebuah alias atau nama lain

SOA

Perintah untuk menandai sebuah Zone

WTS

Deskripsi dalam sebuah layanan

PTR

Sebuah penunjuk nama domain

HINFO

Informasi computer

MINFO

Informasi mengenai surat (mail)

MX

Alamat lain untuk mail

TXT

Strings Teks


5. Topologi Jaringan

Panduan Praktis Konfigurasi DNS Server Debian Buster 10
Topologi Jaringan

6. Langkah Kerja

Perlu diketahui bahwa untuk menjalankan DNS Server di Debian GNU/Linux 11 Bullseye ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu memasang aplikasi server paket BIND9 dan dnsutils, serta mengedit file-file utama antara lain:
  • /etc/network/interfaces
  • /etc/bind/named.conf.local
  • /etc/bind/db.local
  • /etc/bind/db.127
  • /etc/resolv.conf   

6.1 Install DNS Server di Debian 11 Bullseye

Untuk Aplikasi DNS Server yang akan kita gunakan adalah Bind9. Bind9 merupakan aplikasi DNS Server yang paling umum digunakan pada system operasi Linux. Untuk cara install bind9 silahkan jalankan perintah berikut apt-get install bind9 dnsutils
Tekan tomobol Y untuk melanjutkan instalasi

6.2 Konfigurasi DNS Server

  • Edit file interfaces untuk menyesuaikan IP Address Server yang ada di topologi jaringan


Tekan tombol CTRL + X Y dan Enter untuk keluar dan menyimpan perubahan file

  • File konfigurasi utama DNS Server adalah file name.conf.local yang berada pada direktori /etc/bind, untuk lebih mudah dalam konfigurasi silahkan aktifkan direktory /etc/bind

  • Selanjutnya tambahkan forward zone dan reverse zone pada file name.conf.local. Edit file tersebut dengan menggunakan perintah bawah ini :

Tekan tombol CTRL + X Y dan Enter untuk keluar dan menyimpan perubahan file

  • Selanjutnya copy file db.local dengan nama db.tekaje dan file db.127 dengan nama db.192.168.190.1, seperti pada gambar berikut

  • Buka file db.tekaje dengan perintah nano/pico lalu edit localhost menjadi nama domain tekaje.net dan IP Address 127.0.0.1 diubah menjadi IP Address Server 192.168.190.1, seperti pada gambar di bawah :
Tekan tombol CTRL + X Y dan Enter untuk keluar dan menyimpan perubahan file
  • Buka file db.192.168.190.1 dengan perintah nano/pico lalu edit localhost menjadi nama domain tekaje.net serta edit 1.0.0 menjadi 1 seperti pada gambar di bawah :
Tekan tombol CTRL + X Y dan Enter untuk keluar dan menyimpan perubahan file
  • Langkah terakhir konfigurasi DNS Server yaitu edit file resolv.conf, perhatikan gambar berikut :

Tekan tombol CTRL + X Y dan Enter untuk keluar dan menyimpan perubahan file
    • Setelah konfigurasi file DNS Server selasai di edit, langkah selanjutnya adalah merestart network dan bind9 dengan menggunakan perintah di bawah ini:
    • Cek status DNS Server, jalankan perintah systemctl status bind9, pastikan aktif dan berjalan dengan baik seperti pada gambar berikut:

    6.3 Pengujian DNS Server

    Setelah semua tahapan konfigurasi selesai, selanjutnya lakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan dari sisi komputer server dan dari komputer klient.

    Untuk melakukan pengujian gunakan perintah nslookup dan ping ke nama domain, pastikan hasilnya nama domain mengarah ke IP Address Server

    • Pengujian dari komputer server



    • Pengujian dari komputer client

    Pastikan IP Address komputer client sudah sesuai dengan network yang dimiliki oleh server 


    Buka command prompt dengan cara tekan tombol windows + R sehingga tampil kotak dialog Run, ketik cmd lalu tekan ok.
    Pada command prompt ketik perintah ping dan nslookup ke nama domain untuk melakukan pengujian


    Selesai


    7. Penutup

    Demikian artikel ini dibuat berdasarkan hasil Praktikum sendiri, semoga bermanfaat untuk kita semua serta dapat dijadikan sebagai pedoman praktikum mata pelajaran Administrasi Sistem Jaringan Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

    Jika ada hal yang ingin ditanyakan atau dikomunikasikan jangan segan langsung saja kirim komentar di bagian bawah yang telah disiapkan. Terima Kasih.

    #SalamLiterasi
    #SemangatBelajar
    #SemangatBerbagi  



    Apa reaksimu setelah membaca postingan di atas ?
    D3
    D3 DIPLOMA TIGA - Berbagi Informasi mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pembahaan Materi, Panduan atau Tutorial Belajar

    2 comments for "Cara Konfigurasi DNS Server Debian 11 Bullseye di Virtual Box"

    1. Bagaimana cara menghubungkan komputer server dengan komputer klient di virtual box?

      ReplyDelete
    2. Mantap.... sangat membantu dalam praktek konfigurasi server

      ReplyDelete