Mempelajari Konsep Reaksi Redoks
Mempelajari Konsep Reaksi Redok
Di kehidupan
sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang melibatkan reaksi
kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan, pengkaratan besi,
pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi pada tubuh kita, dan
masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang namanya
reaksi kimia.
Nah, kali ini, kita akan membahas tentang salah satu
jenis reaksi kimia, yaitu reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Mulai dari konsep
reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan
(transfer) elektron, dan perubahan bilangan oksidasi (biloks).
Sesuai dengan
namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi
reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
Coba deh kamu
perhatikan persamaan reaksi penguraian oksida raksa pada gambar di atas. Di
ruas sebelah kiri reaksi, terdapat senyawa oksida raksa, yaitu HgO. Sementara
itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat unsur Hg dan gas oksigen (O2). Itu berarti, terjadi perubahan dari HgO menjadi
Hg. Nah, gas oksigen (O2) di ruas sebelah kanan menandakan terjadinya pelepasan oksigen. Karena ada
pelepasan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi reduksi.
Sekarang, coba
perhatikan persamaan reaksi pembentukan tembaga oksida. Di ruas sebelah kiri
reaksi, terdapat unsur Cu dan gas oksigen (O2). Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat senyawa tembaga
oksida (CuO). Artinya, unsur Cu akan mengikat oksigen dan berubah menjadi
tembaga oksida (CuO). Nah, karena ada pengikatan oksigen, maka
reaksi ini merupakan reaksi oksidasi.
Gampangnya sih,
kalau dilihat dari persamaan reaksi kimianya, pada reaksi reduksi, gas oksigen
(O2) akan berada di
ruas sebelah kanan, sebagai produk. Sedangkan, pada reaksi oksidasi, gas
oksigen (O2) akan berada di
ruas sebelah kiri, sebagai reaktan.
Gimana, paham,
ya? Sekarang kita lanjut ke konsep reaksi redoks berikutnya.
Berdasarkan
perpindahan (transfer) elektron, reaksi reduksi adalah reaksi
penangkapan elektron, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi
pelepasan elektron.
Bisa kamu
perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas
sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi,
elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk.
Konsep reaksi
redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa
ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul
konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
(biloks).
Hayoo, masih ingat nggak nih dengan
bilangan oksidasi (biloks). Bilangan oksidasi adalah muatan
positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya
merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam
lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur
nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.
Berdasarkan
konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah
reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi, kamu harus
tahu terlebih dulu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi. Materi itu
sebenarnya sudah dibahas di artikel Cara Menentukan Bilangan Oksidasi
Beserta Contohnya, nih. Jadi, bisa kamu baca dan pahami
kembali supaya kamu jadi lebih mudah memahami konsep yang satu ini.
Nah, setelah tahu konsep biloks, coba kita tentukan
apakah reaksi di bawah ini reaksi redoks atau bukan. Tapi, kita hitung biloks
masing-masing unsur yang ada pada reaksinya dulu, ya!
Reaksi: CuO(s) + H2(g) ------> Cu(s) + H2O(g)
- CuO ------> Cu
Ingat aturan penentuan nilai bilangan
oksidasi (biloks), ya. Dalam senyawa, biloks oksigen (O) itu umumnya
bernilai -2, kecuali jika oksigen berada dalam senyawa peroksida (H2O2), maka nilainya -1. Kemudian, karena CuO ini senyawa netral, maka biloks
total C dan O dalam senyawa ini adalah nol. Nah, karena biloks O =
-2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu harus bernilai +2. Sementara itu,
Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Jadi, Cu mengalami
penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami reaksi reduksi.
CuO ------> Cu (reaksi reduksi).
- H2 ------> H2O
H2 merupakan unsur bebas, jadi biloks H2 = 0. Sementara itu, biloks H pada senyawa H2O bernilai +1. Jadi, unsur H mengalami kenaikan biloks
dari 0 ke +1, sehingga mengalami reaksi oksidasi.
Paham ya dengan
penentuan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Dalam hal ini, kamu
memang perlu paham betul dengan aturan-aturan penentuan bilangan
oksidasi. Nah, karena aturannya cukup banyak, kamu bisa
mengatasinya dengan banyak berlatih soal-soal. Supaya kamu bisa benar-benar
paham dan nggak hanya sebatas menghafal aja. Oke,
kita lanjut ya bahasannya.
Pada reaksi
redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat
yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang
mengalami reduksi disebut oksidator.
Coba perhatikan contoh
berikut ini, ya!
Reaksi: Mg(s) + 2HCl ------> MgCl2(aq) + H2(g)
Karena Mg
merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl
bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan
IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0.
Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator.
Gimana, paham dengan penyelesaian contoh soal di atas? Di bawah ini ada beberapa latihan soal yang bisa kamu kerjakan, nih. Dicoba, ya! Itung-itung buat nambah kemampuan kamu. Hihihi…
Oke, itu tadi
pembahasan mengenai konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Nah,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsep reaksi redoks ini ada yang
melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron,
serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, ya. Tentunya, kamu bisa pahami
materi ini lebih lengkap dan dalam lagi di aplikasi ruangbelajar. Memahami pelajaran lebih
mudah bersama kakak-kakak Master Teacher yang asik dan berpengalaman!
Sumber : https://www.ruangguru.com/
Post a Comment for "Mempelajari Konsep Reaksi Redoks"
Terima Kasih telah meluangkan waktunya di blog ini